Selasa, 31 Mei 2011

Jaringan Meristem


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dewasa ini istilah kultur jaringan sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kultur jaringan telah banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk melestarikan tumbuhan langka, memperoleh tanaman obat, juga tanaman hias. Selain tekhnik, hal yang penting yang harus di perhatikan adalah pengetahuan mengenai jaringan itu sendiri yang meliputi struktur, fungsi hingga perkembangan jaringan. Pada makalah ini akan dibahas mengenai struktur jaringan tumbuhan dan secara khusus akan membahas mengenai jaringan meristem. Seperti halnya organism lain, tumbuhan dalam hidupnya akan mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu, sel-sel sudah terspesialisasi untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Setiap tipe sel mungkin ditemukan di dalam tiga organ pokok tumbuhan yaitu akar, batang dan daun. Pada tumbuhan multiseluler sel-sel tersebut akan bekerja sama dalam suatu kelompok membentuk jaringan. Jaringan sederhana tersusun atas sel-sel yang memiliki tipe yang sama, sedangkan jaringan kompleks seperti jaringan pembuluh tersusun atas sel-sel yang berbeda bekerjasama melakukan fungsi utamanya.
B.   Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan jaringan dan jaringan meristem?
2.    Bagaimanakah cirri-ciri jaringan meristem?
3.    Ada berapakah pembagian jaringan meristem dan bagaimana fungsinya masing-masing?
C.   Tujuan
1.    Menjelaskan pengertian jaringan dan jaringan meristem
2.    Menjelaskan cirri-ciri jaringan meristem
3.    Menjelaskan macam-macam jaringan meristem dan fungsinya



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Jaringan Tumbuhan
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk, fungsi dan sifat-sifat yang sama. Berdasarkan kemampuan membelahnya jaringan pada tumbuhan terbagi atas dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Namun dalam pembahasan ini hanya dibahas mengenai jaringan meristem.
B.   Jaringan Meristem
Pada awal perkecambahan, semua sel melakukan aktivitas pembelahan. Namun pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel hanya terjadi pada jaringan khusus tumbuhan yang disebut jaringan meristem. Jaringan tersebut bersifat meristematis ( embrionik ), yaitu sekelompok sel yang aktif melakukan pembelahan secara mitosis. Pada umumnya sel meristem berdinding tipis dan berukuran kecil, memiliki nucleus berukuran besar, serta memiliki sel yang kaya akan sitoplasma dan berbentuk seperti kubus ( kuboid ) atau prismatis. 
Berdasarkan asal pembentukannya jaringan meristem terbagi menjadi tiga macam yaitu promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.
a.    Promeristem
  Promeristem merupakan jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b.    Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
c.    Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem. Aktivitas kambium  menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.








 









Gambar 2.1 Meristem Primer                        Gambar 2.2 Kambim dan Kambium gabus

                   Berdasarkan letaknya jaringan meristem terbagi atas tiga macam yaitu jaringan meristem apical. Interkalar, dan lateral.
a.    Meristem Apikal
Meristem apical ( meristem ujung ) merupakan meristem yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Pembelahan sel-sel meristem apical menyebabkan pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh pembelahan sel –sel meristem apical disebut pertumbuhan primer  dan jaringan yang dihasilkan disebut  jaringan primer. Jaringan tersebut biasanya bersifat keras dan berkayu yang disebabkan oleh susunan sel-sel yang kompak dan adanya lignin pada dinding sel.
Meristem pada tumbuhan Pteridophyta, Gymnospermae dan Angiospermae memiliki ciri-ciri pembelahan sel yang khas, yaitu sebagai berikut
1.    Meristem apical pada Pteridophyta terdiri atas sel-sel apeks. Sel apeks membelah sedemikian rupa sehingga sel baru dibentuk di sekelilingnya,kecuali pada permukaan luar.
2.    Meristem apical pada tumbuhan Gymnospermae disebut meristem permukaan. pembelahan sel terjadi secara antiklinal ( tegak lurus ) dan periklinal ( sejajar ) terhadap permukaan organ. Pada bagian tengah terdapat vakuola besar yang berdinding tebal.
3.    Meristem apical pada tumbuhan Angiospermae dibagi berdasarkan teori Histogen dan Tunika-Korpus. Pada tahun 1868, Hanstein mengemukakan teori Histogen. Menurut teori tersebut , terdapat tiga daerah di bagian apeks pucuk tumbuhan Angiospermae yaitu dermatogens yang akan berkembang menjadi epidermis, periblem yang akan berkembang menjadi korteks dan plerom yang akan berkembang menjadi stele.
Pada tahun 1924, Schmidt mengajukan teori Tunika-Korpus. Menurut teori ini, pertumbuhan terjadi pada daerah yang berbeda arah pembelahan selnya yaitu tunika yang merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh, terdiri atas beberapa lapis sel berukuran kecil dan mengalami pembelahan ke samping. Tunika selanjutnya akan berkembang menjadi epidermis. Korpus  merupakan bagian sentral dari titik tumbuh. Jaringan ini terdiri atas sel-sel berukuran besar dan membelah tidak beraturan kesegala arah dan selanjutnya korpus akan berkembang menjadi korteks dan stele.










                  Gamabar 2.3 Meristem Apikal pada ujung batang









 







      Gambar 2.4 Meristem Apikal pada ujung akar

b.    Meristem Interkalar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHWJn35VT2fvSiGCDpTalXzs13MpT44OiPZ-Kj0qzbnRJsiLX6QzR8539y-lrzukRSopCC89zx5knKcrVasJI1lD7Dl5u6VP5Y6JeZZdA7pZfjRlVKD-RyzvX5nK1wOR2AjAsZyRhK7sd0/s320/m+i.jpgMeristem interkalar atau meristem antara merupakan meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dewasa. Sebenarnya jaringan meristem interkalar merupakan bagian meristem apical yang terpisah dari bagian utama meristem apical dan teringgal ketika meristem tersebut tumbuh. Meristem interkalar dapat tetap aktif tetapi dalam waktu yang lama setelah sel-sel di ruas atas dewasa sepenuhnya. Pertumbuhan sel yang dilakukan oleh meristem interkalar menyebabkan munculnya bunga. Contoh bagian tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan ( Gramineae ).









Gambar 2.5 Meristem Interkalar hanya
terdapat pada batang monokotil
c.    Meristem Lateral
Meristem lateral atau meristem samping merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan proses penebalan pada akar dan batang tumbuhan, misalnya pembesaran akar dan batang. Meristem lateral disebut juga sebagai cambium. Cambium muncul dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan sekunder.  Ada dua macam cambium yang dapat berkembang pada tumbuhan dalam membentuk pertumbuhan sekunder yaitu cambium vaskuler dan cambium gabus (felogen ). Cambium vaskuler berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder, sedangkan cambium gabus menghasilkan lapisan pelindung atau disebut lapisan periderm ( gabus ). Lapisan periderm terbentuk dibagian luar akar atau batang yang membesar ketika lapisan epidermis rusak karena ketebalannya bertambah sebagai akibat aktivitas cambium vaskuler


 


                                                           GaGambar 2.6 Kambium

















BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.    Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk, fungsi dan sifat-sifat yang sama.
2.    Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang bersifat meristematis dengan sekelompok sel yang aktif melakukan pembelahan secara mitosis.
3.    Jaringan meristem memiliki ciri-ciri  yaitu selnya berukuran kecil,berdinding tipis, nukleus berukuran besar, vakuola berukuran kecil, kaya sitoplasma dan sel berbentuk kuboid atau prismatis
4.    Berdasarkan asalnya jaringan meristem terbagi atas tiga yaitu promeristem , meristem primer dan meristem sekunder. Berdasarkan letaknya meristem terbagi atas tiga yaitu meristem apical yang berfungsi sebagai pemanjangan sel, meristem interkalar dan meristem lateral yang berfungsi untuk menghasilkan pertumbuhan sekunder.
B.   Saran
Setelah pembahasan mengenai jaringan meristem ini kami penyusun agar mahasiswa mampu menjelaskan kembali mengenai jaringan meristem, struktur dan funsinya.










DAFTAR PUSTAKA

Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Ganeca Exact
Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo
Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga
Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar